Park menceritakan bahwa saat itu dia dan siswa lainnya dilarang untuk mendengar musik dari negara tetangga.
"Misalnya, sekolah lebih menindak seragam dan rambut. Mereka melarang film atau musik Korea Selatan," lanjutnya.***(Amila Yosalfa Fauziah/Pikiran Rakyat Tasikmalaya)