Perdana Menteri Inggris Boris Johnson Mundur, Ini Penyebabnya

- 8 Juli 2022, 08:15 WIB
PM Inggris Boris Jhonson.
PM Inggris Boris Jhonson. /Reuters/Toby Melville/REUTERS

SUDUTBATAM.COM – Perdana Menteri Inggris Boris Johnson keluar dari partai konservatif Inggris dikarenakan skandal yang melibatkan dirinya, hal itu diumumkan pada Kamis 7, Juli 2022.

Alhasil, Boris mengundurkan diri dari partai konservatif setelah kehilangan pendukung dari menterinya dan dan sebagian besar anggota parlemen Konservatif.

"Hari ini saya telah menunjuk kabinet untuk melayani, seperti yang saya akan lakukan, sampai pemimpin baru ada," kata Johnson di luar kantornya di Downing Street di mana pidatonya disaksikan oleh sekutu dekat dan istrinya Carrie.

Sekarang Partai Konservatif harus melakukan pemilihan pemimpin baru, yang akan memakan waktu bulanan bahkan tahunan.

Baca Juga: Misteri Tewasnya Bintang Film Dewasa Jepang Rina Arano di Hutan Terungkap

Ben Wallce menjadi salah satu kandidat favorit dari sekian banyak anggota konservatif untuk menggantikan Boris, diikuti oleh menteri perdagangan junior Penny Mordaunt dan mantan menteri keuangan Rishi Sunak.

Johsnosn yang semangat muncul sekitar 3 tahun yang lalu, berjanji untuk memberikan Brexit dan menyelamatkann yaitu dari perselisihan pahit yang mengikuti referendum 2016.

Sejak saat itu, beberapa konservatif mendukung mantan jurnalis dan walikota London Boris karena beberapa orang menolak partai mereka tetapi dia mampu menarik perhatian orang-orang.

Temuan skandal tersebut merupakan laporan jika Boris pesta mabuk-mabukan di kediaman dan kantornya di Downing Street yang melanggar aturan penguncian Covid-19 dan membuatnya didenda oleh polisi atas pertemuan untuk ulang tahunnya yang ke-56.

Dalam pidato pengunduran dirinya Johnson menyoroti keberhasilannya - mulai dari menyelesaikan Brexit hingga memastikan peluncuran vaksin Covid-19 tercepat di Eropa.

Halaman:

Editor: Iwan Sahputra

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x