Sri Lanka Membara: Warga Duduki Istana Presiden, Perdana Menteri Sudah Mundur

- 10 Juli 2022, 18:15 WIB
Sri Lanka Membara: Warga Duduki Istana Presiden, Perdana Menteri Sudah Mundur
Sri Lanka Membara: Warga Duduki Istana Presiden, Perdana Menteri Sudah Mundur /Foto: REUTERS/DINUKA LIYANAWATTE/

SUDUTBATAM.COM – Ribuan pengujuk rasa berkumpul dan mengerumuni Istana Presiden sambil mengibarkan bendera Sri lanka.

Para pengunjuk rasa menentang kesengsaraan ekonomi dan pemerintah yang koruptif. Warga telah menyerbu istana Presiden Gotabaya Rajapaksa.

Dilihat dari video yang viral, para pengunjuk rasa berhasil masuk ke Istana Presiden dengan cara melompat ke kolam renang dan duduk di tempat tidur bertiang empat.

Sementara itu, Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe telah mengundurkan diri setelah pengunjuk rasa menyerbu kediamannya.

Baca Juga:Band Radja Konser di Batam, Catat Lokasi dan Jadwalnya

Rumah Menteri Ranil Wickremesinghe juga dibakar habis oleh para pengunjuk rasa.

Para pengunjuk rasa terus menyerukan pengunduran diri Rajapaksa, yang dilaporkan telah melarikan diri ke lokasi yang dirahasiakan.

Protes terhadap Rajapaksa dan pemerintah Sri Lanka telah berlangsung selama berbulan-bulan di tengah kekurangan bahan bakar, obat-obatan, dan makanan, gejolak ekonomi, dan tuduhan korupsi pemerintah.

Menurut parlemen, Rajapaksa berencana mengundurkan diri pada Rabu. Hingga hari ini pengunjuk rasa masih berkeliaran di kediaman presiden, yang sebagian telah dihancurkan.

Baca Juga:Band Radja Konser di Batam, Catat Lokasi dan Jadwalnya

Beberapa pengunjuk rasa juga melakukan swafoto di interior yang dipoles bersih, sebuah kontras yang mencolok dengan kesengsaraan yang dialami banyak orang Negeri Sri Langka.

Sri Langka memiliki populasi penduduk 22 juta orang ini kekurangan makanan dan bahan bakar, dan inflasi mencapai rekor 54,6% pada bulan Juni.

Ekonomi Sri Langka sudah makin memburuk sejak pandemi COVID-19, negara tersebut hanya bergantung kepada turis dan remitansi tenaga kerja dari luar negeri.

Ini juga diperparah dengan utang pemerintah yang besar dan akan terus bertambah serta kenaikan harga minyak dan larangan mengimpor pupuk kimia tahun lalu yang menghancurkan pertanian.

Baca Juga:Band Radja Konser di Batam, Catat Lokasi dan Jadwalnya

Sebelumnya, Rajapaksa kabur ke tempat yang aman dari para pengunjuk rasa pada hari Jumat, namun sempat kembali dan memberikan penyataan jika ia akan mengundurkan diri pada tanggal 13 Juli, hari Rabu.

"Keputusan Rajapaksa untuk mundur pada 13 Juli diambil untuk memastikan penyerahan kekuasaan secara damai," kata Ketua Mahinda Yapa Abeywardena dalam sebuah pernyataan video pada hari Sabtu.

"Karena itu saya meminta masyarakat untuk menghormati hukum dan menjaga perdamaian," tambahnya
Wickremesinghe sudah menjabat sebagai Perdana Menteri sebanyak enam kali juga dipandang sebagai bagian dari elit penguasa yang tidak peduli.

Baca Juga:Band Radja Konser di Batam, Catat Lokasi dan Jadwalnya

Baik Rajapaksa maupun Wickremesinghe tidak berada di tempat tinggal mereka ketika gedung-gedung itu diserang.

The International Monetary Fund juga telah melakukan pembicaraan dengan pemerintah Sri Lanka untuk kemungkinan bailout $3 miliar, mengatakan pada hari Minggu bahwa pihaknya memantau situasi dengan cermat.

"Kami berharap resolusi situasi saat ini yang akan memungkinkan dimulainya kembali dialog kami tentang program yang didukung IMF," kata pemberi pinjaman global dalam sebuah pernyataan.

Dia juga sangat prihatin tentang dampak krisis ekonomi pada rakyat.***

Editor: Fadhil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x