Ekspor Pertanian Bangun Semangat Optimisme Pemulihan Ekonomi Kepri

- 16 Februari 2022, 09:05 WIB
Ekspor produk olahan kelapa perdana tahun 2022 dari Pulau Bintan, Kepri tembus ke USA.
Ekspor produk olahan kelapa perdana tahun 2022 dari Pulau Bintan, Kepri tembus ke USA. /ANTARA/Karantina Pertanian Tanjungpinang

SUDUTBATAM.COM - Geliat ekspor sektor pertanian di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) pada awal tahun 2022, membawa semangat optimisme terhadap pemulihan ekonomi di tengah masih mewabahnya pandemi Covid-19.

Komoditas unggulan, khususnya produk-produk turunan yang dihasilkan dari buah kelapa asli Pulau Bintan, telah terbukti bisa bersaing dan berhasil menembus pasar internasional sepanjang Januari hingga Februari 2022.

Berdasarkan catatan Karantina Pertanian Kelas II Tanjungpinang pada tanggal 14 Januari 2022, produk olahan kelapa asli Pulau Bintan yang diproduksi PT BOF, yaitu kelapa parut kering sebanyak 12,4 ton dan keripik kelapa (coconut chips) sebanyak 5,6 ton diekspor ke USA.

Menyusul pada tanggal 28 Januari 2022, juga produk olahan kelapa yang diproduksi perusahaan/eksportir yang sama, berupa serabut kelapa sebanyak 2,8 ton mampu menggebrak pasar China.

Kedua produk tersebut diketahui merupakan komoditas ekspor baru yang dikirim untuk pertama kalinya dari "Bumi Segantang Lada".

Selanjutnya pada tanggal 10 Februari 2022, produk olahan kelapa lainnya dari Pulau Bintan yang diproduksi CV Bulan Bintang, berupa arang tempurung kelapa kembali diekspor ke negara tetangga Malaysia, setelah sempat vakum selama tahun 2021 dipicu lonjakan kasus COVID-19.

Sehari setelahnya, produk santan kelapa organik dari kawasan industri Lobam Bintan sebanyak 97,7 ton diekspor ke Jerman. Pada hari yang sama, sebanyak 20 ton kelapa parut kering juga diekspor ke Bangladesh.

Selain komoditas tersebut, ada pula produk-produk pertanian lainnya dari Pulau Bintan yang diekspor secara rutin ke berbagai negara di Asia hingga Eropa, seperti karet lempengan.

Kemudian, ekspor babi ke Singapura dari Pulau Bulan, Batam, di bawah pengawasan Karantina Pertanian Tanjungpinang, rata-rata mencapai 1.000 ekor per hari. Bahkan tercatat sebagai pengekspor babi terbesar di Asia Tenggara.

Dengan letak geografis 96 persen lautan dan hanya 4 persen daratan, faktanya ekspor pertanian Provinsi Kepri diklaim menjadi penopang ekonomi daerah maupun nasional di tengah merebaknya Covid-19.

Halaman:

Editor: Iwan Sahputra

Sumber: Antara Kepri


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x