Jogi Batam Tampil Memukau di Pekan Kebudayaan Kepri 2023

- 23 September 2023, 00:24 WIB
Jogi Batam Tampil di Pekan Kebudayaan Kepri 2023
Jogi Batam Tampil di Pekan Kebudayaan Kepri 2023 /

SUDUTBATAM.COM - Tari Jogi dari Sanggar Pantai Basri Pulau Panjang, Batam binaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam tampil pada kegiatan Pekan Kebudayaan Kepri 2023, bertempat di Tugu Sirih, Tanjungpinang, Jumat 22 September 2023. Kegiatan ini dalam rangka menyemarakkan HUT Ke-21 Kepri pada tanggal 24 September 2023.

Lima orang penari dan seorang penyanyi yakni Makcik Normah ialah seorang yang memperkenalkan tari jogi menaiki panggung sambil menangkupkan telapak tangan di dada. itu pertanda, mereka tengah menghatur salam kepada penonton. Menangkupkan tangan, sekaligus menjadi gerakan pertama dalam seni pertunjukan ini. Adapun, lagu yang dibawakan oleh Makcik Normah yang mengiringi gerakan tari Jogi, berjudul "Rabesi are Dunia Jogi”. Lirik berbahasa melayu, terdengar sangat melekat pada lagu tersebut.

Sejurus kemudian, lantunan musik yang berpadu antara suara gendang panjang, biola, dan gong, terdengar harmonis mengiringi tiap gerakan penari jogi. Gemulai dan syahdu, tercermin dari tiap gerakan para penari yang mengenakan baju kurung khas Melayu tersebut.

Jogi adalah tari yang menceritakan rasa suka cita dan bangga para istri yang menunggu sang suami yang akan pulang dari melaut, dengan penuh harapan hasil yang didapat banyak dan tentunya bersyukur kahidarat Tuhan atas rezeki yang dilimpahkan, sehingga dapatlah untuk dijual, dijadikan santapan bersama keluarga, dan berbagi ke tetangga sebagai rasa sosial kepada yang lain sama rasa.

Tari ini berasal dari Pulau Panjang Kecamatan Bulang Kota Batam yang diperkenalkan pertama kali oleh Almarhum Pakcik Basri dan istri tercinta makcik Normah. Para penari dan pemusik adalah anak dan cucu beliau yang terhimpunan dalam sanggar pantai Basri, di bawah pimpinan bang Dorani putra tertua dari pakcik Basri dan makcik Normah, dipulau ini juga melahirkan teater Mak Yong, selain makyong yang ada Keke Bintan dan makyong Mantang juga di Bintan. Jogi sampai saat ini merupakan tari khas kota Batam dan sudah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda (WBTb)Nasional pada tahun 2023.

”Tari Jogi terinspirasi dari lagu. Rentak-rentaknya rancak (apik), dan ada beberapa penari yang membuat gerakan masing-masing,” kata Makcik Normah.

Urutan dalam tarian yang berdurasi enam menit ini, memiliki tujuh gerakan yakni menangkupkan tangan mengandung makna memberi salam kepada penonton, lalu memegang pinggang sambil memutar ke kiri dan ke kanan serta ke bawah dan ke atas. Gerakan kedua ini memiliki makna penari melihat busana yang dipakai sudah sesuai atau belum. Gerakan ketiga, bersolek atau ber make-up, lalu gerakan keempat penari melihat cermin. Gerakan kelima melihat bahu, gerakan keenam mencuci baju, dan ketujuh melayang-layang. Ketujuh gerakan diambil dari kehidupan masyarakat melayu yakni kebahagian seorang istri menyambut suami setelah pulang dari melaut atau pergi ke laut.

Kepala Disbudpar Kota Batam, Ardiwinata mengatakan tari jogi sudah diperkenalkan secara luas kepada masyarakat Kota Batam khususnya Kepri umumnya.
”Mulai dari murid Sekolah Dasar (SD) dan siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP), juga telah dikenalkan dengan Tari Jogi lewat guru yang sudah mendapat pengajaran sebelumnya,” terangnya.

Tari jogi juga sebagai tanda penutupan dari Kenduri Seni Melayu (KSM). Tak hanya itu, di era digital saat ini, Tari Jogi kerap dikenalkan melalui media sosial dan surat kabar dan media online. Tahun 2023 ini, tari jogi ditetapkan sebagai WBTb Nasional.

Ardi juga mengajak masyarakat Kota Batam ikut melestarikan budaya Melayu yang ada di Kota Batam. Salah satunya, menjaga agar Tari Jogi serta tradisi lainnya, tetap lestari hingga anak cucu nanti.

Halaman:

Editor: Fadhil


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x