Khutbah Jumat 2 Desember 2022 Tentang Meningkatkan Iman dengan Cara Tafakur

- 1 Desember 2022, 10:59 WIB
Khutbah Jumat 2 Desember 2022 Tentang Meningkatkan Iman dengan Cara Tafakur
Khutbah Jumat 2 Desember 2022 Tentang Meningkatkan Iman dengan Cara Tafakur /Pixabay

Kedua ayat ini menjadi dasar bahwa kualitas iman seorang muslim bisa bertambah dan berkurang. Cara mengindentifikasinya adalah dengan melihat intensitas ibadah yang dilakukannya. Jika ibadahnya rajin maka menujukkan kualitas imannya sedang bagus, sebaliknya jika intensitasnya rendah maka kualitasnya sedang turun. (Imam Nawawi, Al-Minhaj Syarah Sahih Muslim, 1929: juz I, hlm. 146)

Salah satu upaya yang bisa kita lakukan untuk meningkatkan dan merawat kualitas iman adalah dengan tafakkur, yaitu melakukan perenungan mendalam terhadap kekuasaan Allah atau hal-hal bernilai ukhrawi seperti mengingat banyaknya dosa yang sudah kita perbuat, merenungi kematian dan hari pembalasan, dan sebagainya.

Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah
Salah satu tujuan Allah menciptakan alam semesta ini adalah agar kita senantiasa merenungi tanda-tanda kekuasaan Sang Maha Pencipta.

Gunung-gunung yang berdiri kokoh, laut dan samudera yang luas dengan segala pesonanya, bentangan langit yang menaungi, dan bumi tempat kita berpijak, semua ini diciptakan agar kita selalu mengingat betapa agung kekuasaan Allah.

Dengan merenungi secara mendalam ciptaan-ciptaan-Nya, insya Allah kualitas iman dalam diri kita selalu bertambah. Dalam Al-Qur’an disebutkan,

الَّذِيْنَ يَذْكُرُوْنَ اللّٰهَ قِيَامًا وَّقُعُوْدًا وَّعَلٰى جُنُوْبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُوْنَ فِيْ خَلْقِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۚ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هٰذَا بَاطِلًاۚ سُبْحٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

Artinya, “(yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau dalam keadaan berbaring, dan memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata), “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau menciptakan semua ini sia-sia. Mahasuci Engkau. Lindungilah kami dari azab neraka.” (QS. Ali Imran [3]: 191)

Imam Ibnu Katsir dalam tafsirnya mengutip sebuah kalam hikmah, “Orang yang melihat ciptaan Allah tapi tidak merenunginya untuk memperoleh pelajaran, maka apa yang dilihatnya hanya akan menggelapkan hati.” Bisyr bin Haris al-Hafi juga menyampaikan, “Jika seseorang merenungi keagungan Allah, maka ia tidak akan memiliki hasrat untuk bermaksiat.”

Dua ungkapan ini menjadi bukti bahwa mentafakkuri keagungan Allah melalui ciptaan-Nya mampu meningkatkan kualitas iman. (Ibnu Katsir, Tafsir Al-Qur’anil ‘Adzim, 2018: juz II, hlm. 163)

Imam Al-Ghazali dalam Ihya ‘Ulumiddin menjelaskan terkait cara kerja tafakkur. Menurutnya, saat seorang muslim bertafakkur, maka akan menghasilkan pengetahuan dari objek yang ditafakkurinya. Merenungi kekuasaan Allah dengan melihat gunung-gunung yang menjulang, misalnya.

Halaman:

Editor: Niken Nurfujitania

Sumber: nu.or.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x