Khutbah Jumat 2 Desember 2022 Tentang Meningkatkan Iman dengan Cara Tafakur

- 1 Desember 2022, 10:59 WIB
Khutbah Jumat 2 Desember 2022 Tentang Meningkatkan Iman dengan Cara Tafakur
Khutbah Jumat 2 Desember 2022 Tentang Meningkatkan Iman dengan Cara Tafakur /Pixabay

Jika pengetahuan sudah diperoleh, maka akan menghasilkan sentuhan batin dalam hati yang diimplementasikan dalam bentuk ketaatan kepada Allah Sang Maha Pencipta. (Imam Al-Ghazali, Ihya ‘Ulumiddin, 2016: juz IV, hlm. 516)

Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah
Selain melalui ciptaan Allah, objek tafakkur yang bisa kita gunakan adalah nilai-nilai ukhrawi seperti merenungi dosa-dosa yang sudah perbuat, mengingat kematian, hari pembalasan di akhirat kelak, dan sebagainya.

Saat merenungi kematian, misalnya, kita akan berpikir bahwa setiap manusia memiliki ajal yang bisa datang kapan saja. Lalu kita merenung lebih jauh, jika ajal sudah pasti, amal ibadah apa saja yang sudah kita perbuat selama dunia untuk bekal di akhirat kelak. Allah swt berfirman:

قُلْ اِنَّ الْمَوْتَ الَّذِيْ تَفِرُّوْنَ مِنْهُ فَاِنَّهٗ مُلٰقِيْكُمْ ثُمَّ تُرَدُّوْنَ اِلٰى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ

Artinya, “Katakanlah, ‘Sesungguhnya kematian yang kamu lari darinya pasti akan menemuimu. Kamu kemudian akan dikembalikan kepada Yang Maha Mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang selama ini kamu kerjakan.’” (QS. Al-Jumu’ah [62]: 8)

Ayat ini menegaskan bahwa kita semua tidak bisa lari dari jerat kematian. Meskipun kita bersembunyi di tempat yang sangat sunyi, tidak ada siapapun yang tahu, pasti kematian akan menghampiri kita. Kematian akan menjemput kita dimana pun kita berada.

Jamaah shalat Jumat yang dimuliakan Allah
Tafakkur merupakan salah satu aktivitas yang bernilai ibadah. Dengan bertafkkur, berarti kita mensyukuri nikmat Allah berupa anugerah kedua mata dan akal dengan mennggunakannya untuk melihat kekuasaan Allah dan merenungi nilai-nilai luhur di baliknya. Rasulullah saw bersabda,

أَعْطُوْا أَعْيُنَكُمْ حَظَّهَا مِنَ الْعِبَادَةِ. قَالُوْا يَارَسُوْلَ اللهِ وَمَاحَظُّهَا مِنَ الْعِبَادَةِ؟ قَالَ النَّظْرُ فَي الْمُصْحَفِ وَالتَّفَكُّرُ فِيْهِ وَالْإِعْتِبَارُ عِنْدَ عَجَائِبِهِ

Artinya, “Berikanlah hak mata untuk beribadah. Para sahabat lalu bertanya, ‘Apakah ibadah bagian mata itu?’ Nabi menjawab, ‘Melihat (membaca) al-Qur’an dan memikir isinya serta ambillah pelajaran dari keajaiban isi Al-Qur’an.’” (HR Zaid bin Aslam)

Semoga kita semua bisa selalu menggunakan nikmat kedua mata dan akal untuk senantiasa mendekatkan diri kepada Allah swt. Dengan tafakkur, kita telah bersyukur kepada Allah karena memanfaatkan dua nikmat agung ini untuk meningkatkan dan menjaga kualitas iman.

Halaman:

Editor: Niken Nurfujitania

Sumber: nu.or.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x