SUDUTBATAM.COM - Dunia saat ini mengalami perubahan lingkungan strategis yang cepat, dinamis, kompleks, tidak terduga, dan tidak pasti di era VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity).
Dalam menghadapi era ini, Pemerintah Indonesia menyadari perlunya melakukan reorientasi program reformasi birokrasi agar dapat beradaptasi melalui pembentukan pemerintahan yang dinamis dan tangkas.
Deputi bidang Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur dan Pengawasan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Erwan Agus Purwanto, menjelaskan, ada tiga aspek penting yang memungkinkan untuk membangun pemerintahan yang dinamis.
“Mengutip buku Neo dan Chen Dynamic Governance, yang mencatat perjalanan pemerintah Singapura menuju perbaikan, tiga aspek penting yang memungkinkan untuk pemerintahan yang dinamis, yakni orang-orang yang cakap, proses yang gesit, dan kebijakan yang adaptif,” jelasnya.
Dijelaskan, langkah awal yang harus dilakukan adalah mengembangkan sumber daya manusia kompeten dan profesional yang akan berkontribusi pada pengembangan birokrasi yang tangkas. Oleh karenanya, Pemerintah Indonesia telah mengambil tiga inisiatif dalam membangun Aparatur Sipil Negara (ASN).