Network
SUDUTBATAM.COM - Berikut adalah delapan quotes dari pahlawan Indonesia yang cocok untuk dibagikan di media sosial seperti facebook, instagram, twitter dan lainnya.
Semangat juang para pahlawan Indonesia yang tertuang dalam quotes sering dijadikan motivasi seseorang dalam menjalanu kehidupan sehari-hari.
Karena negara Indonesia meraih Kemerdekaannya sejak tahun 1945, hal itu tidak lepas dari perjuangan para pahlawan yang melawan penjajah.
Semangat juang para pahlawan pada saat peperangan memiliki daya juang yang tinggi.
Mereka bahkan tidak takut mati, demi membela dan melindungi negara untuk merdeka dari penjajahan.
Sifat-sifat mental yang kuat dan tahan banting itulah yang menjadi landasan bagi para pahlawan.
Baca Juga: Syarat Terbaru Naik Kereta Api Mulai 15 Agustus 2022, Wajib Tes PCR Jika Belum Vaksin Booster
Sifat dan tahan banting itu yang jarang dimiliki oleh generasi muda masa kini.
Berikut adalah delapan quotes dari pahlawan Indonesia yang cocok untuk dibagikan di media sosial seperti facebook, instagram, twitter dan lainnya.
Bung Hatta
"Kurang cerdas dapat diperbaiki dengan belajar. Kurang cakap dapat dihilangkan dengan pengalaman. Namun tidak jujur itu sulit diperbaiki."
Mohammad Natsir
"Untuk mencapai sesuatu, harus diperjuangkan dulu. Seperti mengambil buah kelapa, dan tidak menunggu saja seperti jatuh durian yang telah masak.”
Ki Hadjar Dewantara
"Lawan sastra ngesti mulya (Dengan ilmu kita menuju kemuliaan)"
R.A.Kartini
"Banyak hal yang bisa menjatuhkanmu. Tapi satu-satunya hal yang benar-benar dapat menjatuhkanmu adalah sikapmu sendiri."
HOS Tjokroaminoto
"Jika kalian ingin menjadi pemimpin besar, menulislah seperti wartawan dan bicaralah seperti orator."
Bung Tomo
"Jangan memperbanyak lawan, tetapi perbanyaklah kawan."
Abdul Muis
"Jika orang lain bisa, saya juga bisa, mengapa pemuda-pemudi kita tidak bisa, jika memang mau berjuang."
Bung Karno
"Kami menggoyangkan langit, menggempakan darat, dan menggelorakan samudera agar tidak jadi bangsa yang hidup hanya dari 2 ½ sen sehari. Bangsa yang kerja keras, bukan bangsa tempe, bukan bangsa kuli. Bangsa yang rela menderita demi pembelian cita-cita."***
