SUDUTBATAM.COM - Gas air mata mendadak trending di media sosial Twitter usai kerusuhan yang terjadi di Kanjuruhan Malang.
Sebagaimana diketahui, Polisi melakukan penembakan gas air mata saat membubarkan kerusuhan yang terjadi usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya.
Pantauan Sudut Batam pukul 06.40 ada 48 ribu orang melakukan tweet tentan gas air mata.
Gas air mata dituding menjadi penyebab banyaknya korban jiwa karena kerusuhan tersebut.
Baca Juga: Arema FC Tak Lagi Dapat Jadi Tuan Rumah Pasca Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan
Dalam Regulasi FIFA soal Keselamatan dan Keamanan Stadion, FIFA menyebutkan penggunaan gas air mata atau gas pengendali massa dilarang.
Akan tetapi kenyataan di lapangan berbeda dengan regulasi FIFA yang semestinya dipegang penuh PSSI, penyelenggara kompetisi, klub, hingga panitia penyelenggara.
Larangan FIFA soal penggunaan gas air mata itu tertuang pada Bab III tentang Stewards, pasal 19 soal Steward di pinggir lapangan.
Karena itu penggunaan Gas Air Mata untuk membubarkan kerusuhan di dalam stadion menimbulkan banyak pertanyaan.
Diberikan sebeumnya, kerusuhan terjadi setelah Arema FC menelan kekalahan dari Persebaya Surabaya dengan skor 3-2.