Ajang Gengsi Atlet Jujitsu Asia Tenggara, Asian Regional Championship Southeast Asia

- 3 Juli 2024, 09:29 WIB
Ajang Gengsi Atlet Jujitsu Asia Tenggara, Asian Regional Championship Southeast Asia.
Ajang Gengsi Atlet Jujitsu Asia Tenggara, Asian Regional Championship Southeast Asia. /IST

SUDUTBATAM.COM - Single event terbesar cabang olahraga jujitsu tingkat Asia Tenggara digelar di Bali. Ini merupakan kali pertamanya jujitsu menggelar event bertajuk Asian Regional Championship Southeast Asia.

"Sangat membanggakan karena Indonesia dipercaya menjadi tuan rumah," sebut Mahesa Arba, Head Local Organizer Jujitsu Asian Regional Championship 2024, pada wartawan, Selasa 2 Juli 2024. Sebab event ini akan menjadi ajang gengsi atlet-atlet terbaik se-Asia Tenggara.

Turnamen ini disambut antusias oleh atlet jujitsu dari Indonesia, Vietnam, Thailand, Filipina, Malaysia, Singapura dan Kamboja.

Baca Juga: Jelang PON XXI Aceh-Sumut, Jujitsu Seleksi Wasit Terbaik

"Jumlah peserta melebihi target kita," ujar Mahesa. Awalnya, panitia hanya menarget 300 atlet. Namun sampai batas akhir pendaftaran tercatat ada 414 peserta. "Sangat luar biasa antusiasnya," kata Mahesa lagi.

Praktisi Jujitsu Dan VI ini mengatakan, ratusan atlet itu akan bertanding di berbagai kategori, di antaranya: jiujitsu/newaza, contact jujitsu, fighting system dan duo show. Dengan demikian, semua kategori akan dipertandingkan di event tersebut.

"Sebagai sosialisasi resmi juga pada semua praktisi jujitsu dan masyarakat bahwa pada cabor jujitsu ini terdapat beragam aliran," kata Mahesa.

Semuanya itu bersatu di bawah federasi resmi. Untuk event di Bali ini berada di bawah pengawasan langsung Jujitsu Asian Union (JJAU), federasi resmi yang menaungi cabor jujitsu di tingkat Asia.

Sekilas Mahesa menjelaskan, kategori jiujitsu, yang sebelumnya dikenal dengan sebutan newaza, pada pertandingan ini atlet tidak dibolehkan menggunkan teknik pukulan dan tendangan. Atlet jiujitsu hanya boleh menggunakan teknik-teknik bantingan dan kuncian. Sedangkan pada kategori fighting system, atlet boleh memukul dan menendang dengan terkontrol yang dilanjutkan dengan bantingan dan kuncian.

Halaman:

Editor: Iwan Sahputra


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah