Ardiwinata Sarankan Hotel Tak Hanya Sediakan Tempat Menginap, Ramaikan Pariwisata lewat Event

20 Juni 2022, 20:05 WIB
Education Fair yang digelar oleh Nongsa Point Marina, bertempat di Mega Mall, Batam Center. /

SUDUTBATAM.COM - Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Batam, Ardiwinata, menyarankan seluruh amenitas di Kota Batam seperti hotel untuk membuat event yang mengangkat kebudayaan Melayu.

"Kita mendorong hotel, bukan menjual room saja tetapi saat event ada atraksi budayanya," terangnya.

Event yang bisa digelar seperti Education Fair yang digelar oleh Nongsa Point Marina, bertempat di Mega Mall, Batam Center.

Baca Juga:Kumpulan Berita Jadwal Kapal Pelni Terbaru dan Terlengkap Bulan Juni dan Juli

Dalam event itu, Disbudpar Kota Batam mengenalkan permainan rakyat kaki bajang (egrang).

Ia mengapresiasi atas inovasi dari Nongsa Point Marina menampilkan kearifan lokal pada kegiatannya.

Menurutnya, adanya atraksi kebudayaan tersebut dapat menjadi daya tarik bagi wisatawan.

"Sekarang wisman (wisatawan mancanegara) sudah mulai berdatangan, lewat event kita promosikan budaya kita," ucapnya.

Olahraga Tradisional Bagian PPKD

Berbicara tentang budaya ada hal yang perlu diketahui masyarakat yakni pemajuan dan pelestarian.

Acuannya dari sepuluh Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD) yakni tradisi lisan, manuskrip, adat istiadat, ritus, pengetahuan tradisional, teknologi tradisional, seni, bahasa, permainan rakyat, dan olahraga tradisional.

Baca Juga:Kumpulan Berita Jadwal Kapal Pelni Terbaru dan Terlengkap Bulan Juni dan Juli

Wujud dari pelestarian tersebut yakni upaya untuk mempertahankan supaya budaya tetap sebagaimana adanya. Sedangkan pemajuan sebagai upaya meningkatkan ketahanan budaya melalui perlindungan, pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan kebudayaan.

"Kaki bajang ini harus ada objek pemajuannya. Pelestariannya sudah kita bawa ke Mal (pusat perbelanjaan), pemajuannya mungkin nanti ada kompetisi, biasanya dari bambu kita buat dari kayu sehingga kakinya nyaman," tegasnya.

Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan Disbudpar Kota Batam, Muhammad Zen, mengatakan kaki bajang merupakan jenis permainan rakyat, yang termasuk dalam Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD).

Baca Juga:Kumpulan Berita Jadwal Kapal Pelni Terbaru dan Terlengkap Bulan Juni dan Juli

Permainan ini mengunakan sepasang kayu atau bambu untuk berjalan. Bambu dibentuk seperti tongkat yang memiliki tumpuan kaki yang terbuat dari kayu. Egrang umumnya dimainkan oleh anak-anak.

"Permainan kaki bajang terbuat dari kayu, ada pijakannya. Fungsi tangan kiri mengangkat kayu, begitu juga tangan kanan," terangnya.

Selain hasil karya sendiri, permainan tradisional seperti ini dapat memberikan dampak yang baik bagi tubuh, seperti melatih keseimbangan, konsentrasi, tidak emosi. Lebih seru, permainan dilakukan berkelompok.

"Bermain sekaligus belajar dan bersosialisasi," ujarnya.***

Baca Juga:Kumpulan Berita Jadwal Kapal Pelni Terbaru dan Terlengkap Bulan Juni dan Juli

Editor: Fadhil

Tags

Terkini

Terpopuler