Acuannya dari sepuluh Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD) yakni tradisi lisan, manuskrip, adat istiadat, ritus, pengetahuan tradisional, teknologi tradisional, seni, bahasa, permainan rakyat, dan olahraga tradisional.
Baca Juga:Kumpulan Berita Jadwal Kapal Pelni Terbaru dan Terlengkap Bulan Juni dan Juli
Wujud dari pelestarian tersebut yakni upaya untuk mempertahankan supaya budaya tetap sebagaimana adanya. Sedangkan pemajuan sebagai upaya meningkatkan ketahanan budaya melalui perlindungan, pengembangan, pemanfaatan, dan pembinaan kebudayaan.
"Kaki bajang ini harus ada objek pemajuannya. Pelestariannya sudah kita bawa ke Mal (pusat perbelanjaan), pemajuannya mungkin nanti ada kompetisi, biasanya dari bambu kita buat dari kayu sehingga kakinya nyaman," tegasnya.
Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan Disbudpar Kota Batam, Muhammad Zen, mengatakan kaki bajang merupakan jenis permainan rakyat, yang termasuk dalam Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD).
Baca Juga:Kumpulan Berita Jadwal Kapal Pelni Terbaru dan Terlengkap Bulan Juni dan Juli
Permainan ini mengunakan sepasang kayu atau bambu untuk berjalan. Bambu dibentuk seperti tongkat yang memiliki tumpuan kaki yang terbuat dari kayu. Egrang umumnya dimainkan oleh anak-anak.
"Permainan kaki bajang terbuat dari kayu, ada pijakannya. Fungsi tangan kiri mengangkat kayu, begitu juga tangan kanan," terangnya.
Selain hasil karya sendiri, permainan tradisional seperti ini dapat memberikan dampak yang baik bagi tubuh, seperti melatih keseimbangan, konsentrasi, tidak emosi. Lebih seru, permainan dilakukan berkelompok.
"Bermain sekaligus belajar dan bersosialisasi," ujarnya.***