Jam Terbaik Melihat Supermoon di Semua Daerah Dengan Mata Telanjang, Tanjung Pinang Besok Pagi

- 13 Juli 2022, 21:12 WIB
Jam Terbaik Melihat Supermoon di Semua Daerah Dengan Mata Telanjang, Tanjung Pinang Besok Pagi
Jam Terbaik Melihat Supermoon di Semua Daerah Dengan Mata Telanjang, Tanjung Pinang Besok Pagi /Pexels / David Besh/

SUDUTBATAM.COM - Supermoon adalah peristiwa di mana Bulan tampah lebih besar, lebih terang, dan lebih dekat dari biasanya.

Bentuk orbit terhadap bumi menunjukkan elips, bukan bulat. Kemudian, akan muncul titik terjauh (apogee) dan titik terdekat (perigee) antara bulan dengan bumi.

Para Ilmuwan Badan Antariksa Amerika Serikat (AS), NASA telah mengemukakan beberapa teori tentang penyebab bulan tampak lebih besar ketika dekat dengan cakrawala.

"Mungkin pohon, gunung, dan bangunan membantu dalam mengelabui otak agar berpikir bahwa bulan lebih dekat dan lebih besar," kata NASA. The Farmer's Almanac menyebut full buck supermoon sebagai supermoon rusa.

Baca Juga:Jadwal Final Piala Presiden 2022, Arema FC vs Borneo FC

"Sebab, tanduk rusa jantan (bucks) sedang dalam mode pertumbuhan penuh saat ini," kata The Old Farmer's Almanac. "Rusa jantan mencopot dan menumbuhkan kembali tanduk mereka setiap tahun, menghasilkan set yang lebih besar dan mengesankan seiring berjalannya waktu,” tambah dia.

Dikutip SUDUTBATAM.COM dari Pusat Sains dan Antariksa BRIN (LAPAN) mencatat, fenomena supermoon rusa itu bisa dilihat di Indonesia mulai sore hari ini 13 Juli 2023 hingga 14 Juli 2022.

Rinciannya sebagai berikut:

Sumatera Sabang: 13 Juli (18.41 WIB) - 14 Juli (06.49 WIB)
Banda Aceh: 13 Juli (18.41 WIB) - 14 Juli (06.49 WIB)
Medan: 13 Juli (18.22 WIB) - 14 Juli (06.39 WIB)
Gunungsitoli: 13 Juli (18.22 WIB) - 14 Juli (06.49 WIB)
Padang: 13 Juli (18.06 WIB) - 14 Juli (06.41 WIB)

Pekanbaru: 13 Juli (18.04 WIB) - 14 Juli (06.34 WIB)
Tanjungpinang: 13 Juli (17.53 WIB) - 14 Juli (06.21 WIB)
Kepulauan Natuna: 13 Juli (17.46 WIB) - 14 Juli (05.58 WIB)
Jambi: 13 Juli (17.51 WIB) - 14 Juli (06.29 WIB)
Bengkulu: 13 Juli (17.52 WIB) - 14 Juli (06.39 WIB)

Palembang: 13 Juli (17.43 WIB) - 14 Juli (06.27 WIB)
Pangkalpinang: 13 Juli (17.39 WIB) - 14 Juli (06.20 WIB)
Bandar Lampung: 13 Juli (17.36 WIB) - 14 Juli (06.20 WIB)
Jawa Serang: 13 Juli (17.31 WIB) - 14 Juli (06.28 WIB)
Jakarta: 13 Juli (17.28 WIB) - 14 Juli (06.25 WIB)

Bandung: 13 Juli (17.23 WIB) - 14 Juli (06.23 WIB)
Semarang: 13 Juli (17.11 WIB) - 14 Juli (06.12 WIB)
Yogyakarta: 13 Juli (17.09 WIB) - 14 Juli (06.13 WIB)
Surabaya: 13 Juli (17.10 WIB) - 14 Juli (06.12 WIB)
Kepulauan Kangean: 13 Juli (16.50 WIB) - 14 Juli (05.50 WIB)

Bali, NTB, dan NTT Denpasar: 13 Juli (17.47 WITA) - 14 Juli (06.55 WITA)
Mataram: 13 Juli (17.44 WITA) - 14 Juli (06.51 WITA)
Labuan Bajo: 13 Juli (17.28 WITA) - 14 Juli (06.35 WITA)
Kupang: 13 Juli (17.09 WITA) - 14 Juli (06.23 WITA)
Rote Ndao: 13 Juli (17.10 WITA) - 14 Juli (06.26 WITA)

Baca Juga:Jadwal Final Piala Presiden 2022, Arema FC vs Borneo FC

Kalimantan Pontianak: 13 Juli (17.06 WIB) - 14 Juli (05.47 WIB)
Palangkaraya: 13 Juli (17.06 WIB) - 14 Juli (05.47 WIB)
Tanjung Selor: 13 Juli (18.03 WITA) - 14 Juli (06.23 WITA)
Samarinda: 13 Juli (17.57 WITA) - 14 Juli (06.30 WITA)
Banjarmasin: 13 Juli (18.01 WITA) - 14 Juli (06.47 WITA)

Sulawesi Miangas: 13 Juli (17.30 WITA) - 14 Juli (05.38 WITA)
Manado: 13 Juli (17.28 WITA) - 14 Juli (05.54 WITA)
Gorontalo: 13 Juli (17.34 WITA) - 14 Juli (06.03 WITA)
Palu: 13 Juli (17.44 WITA) - 14 Juli (06.20 WITA)
Mamuju: 13 Juli (17.45 WITA) - 14 Juli (06.37 WITA)

Makassar: 13 Juli (17.17 WITA) - 14 Juli (06.30 WITA)
Kendari: 13 Juli (17.27 WITA) - 14 Juli (06.15 WITA)
Wakatobi: 13 Juli (17.19 WITA) - 14 Juli (06.13 WITA)
Maluku dan Papua Sofifi: 13 Juli (18.16 WIT) - 14 Juli (06.44 WIT)
Ambon: 13 Juli (18.04 WIT) - 14 Juli (06.51 WIT)

Sorong: 13 Juli (17.57 WIT) - 14 Juli (06.32 WIT)
Manokwari: 13 Juli (17.45 WIT) - 14 Juli (06.20 WIT)
Biak: 13 Juli (17.36 WIT) - 14 Juli (06.12 WIT)
Jayapura: 13 Juli (17.14 WIT) - 14 Juli (06.59 WIT)
Merauke: 13 Juli (17.02 WIT) - 14 Juli (06.09 WIT)

fenomena supermoon kerap disandingkan dengan mitos-mitos menyeramkan, seperti keluarnya raja iblis yang akan menghancurkan bumi hingga disebut bisa membuat orang menjadi gila. Ada juga yang menyebutkan fenomena supermoon adalah pertanda bencana.

Baca Juga:Jadwal Final Piala Presiden 2022, Arema FC vs Borneo FC

Faktanya, mitos-mitos tersebut salah. Fenomena supermoon tidak memiliki dampak khusus terhadap manusia. Namun, perubahan bulan yang menjadi lebih dekat dengan bumi ini akan meningkatkan kekuatan gravitasi bulan.

Kekuatan gravitasi bulan yang bertambah bisa menaikkan pasang surut air laut. Namun, pasang surut yang terjadi hanya berkisar 2 inci. Jadi, fenomena supermoon tidak membawa bencana apalagi berdampak buruk pada psikologis manusia. Meski begitu, para nelayan disarankan untuk tidak melaut saat fenomena supermoon terjadi.***

Editor: Fadhil


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x