Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas 12 tentang Analisis Unsur Kebahasaan Novel Sejarah Kemelut di Majapahit

- 2 September 2022, 07:15 WIB
Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas 12 tentang Analisis Unsur Kebahasaan Novel Sejarah Kemelut di Majapahit.
Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas 12 tentang Analisis Unsur Kebahasaan Novel Sejarah Kemelut di Majapahit. /Pexels/ Jeshoot.com/

SUDUTBATAM.COM - Berikut ini adalah pelajaran Bahasa Indonesia kelas 12 tentang Analisis Unsur Kebahasaan Novel Sejarah Kemelut di Majapahit pada halaman 63.

Pembahasan buku paket Bahasa Indonesia kelas 12 halaman 63 ini akan disertai dengan kunci jawaban yang dapat membantu para siswa belajar.

Bersumber dari buku Kemdikbud, berikut analisis unsur kebahasaan pada novel sejarah Kemelut di Majapahit pada pelajaran Bahasa Indonesia Kelas 12.

1. Kalimat Bermakna lampau

Kutipan teks:
- Dan hubungan antara junjungan ini dengan para pembantunya, sejak perjuangan pertama sampai Raden Wijaya menjadi Raja, amatlah erat dan baik.
- Sebelum putri dari tanah Melayu ini menjadi istrinya yang kelima, Sang Prabu Kertarajasa Jayawardhana telah mengawini semua putri mendiang Raja Kertanegara.
- Akan tetapi, datanglah pasukan yang beberapa tahun lalu diutus oleh mendiang Sang Prabu kertanegara ke negeri Melayu.
- Tentu saja Ronggo Lawe, sebagai seorang yang amat setia sejak zaman Prabu Kertanegara, berpihak kepada Dyah Gayatri.

2. Konjungsi menyatakan urutan waktu

Kutipan teks:
- Dan hubungan antara junjungan ini dengan para pembantunya, sejak perjuangan pertama sampai Raden Wijaya menjadi Raja, amatlah erat dan baik.
- Kemudian terdengar bunyi berkeroyok dan ujung meja diremasnya menjadi hancur.
- Tak lama kemudian, hanya suara derap kaki Megalamat yang berlari congkalah yang memecah kesunyian gedung kadipaten itu, mengiris perasaan-
- Pada waktu itu, Sang Prabu sedang dihadap oleh para senopati dan punggawa.

3. Penggunaan kata kerja material

Kutipan teks:
- Kalau sang prabu sendiri kurang menyadari akan persaingan ini, pengaruh persaingan itu teras benar oleh para senopati dan terjadi perpecahan diam-diam....
- Akan tetapi, Adipati Ronggo Lawe bangkit berdiri, membiarkan kedua tangannya dicuci oleh istrinya yang berusaha menghiburnya.

4. Kalimat tidak langsung

Halaman:

Editor: Iwan Sahputra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x