Proses Turunnya al-Qur’an
Para ulama telah membahas hal ini jauh-jauh hari. Mereka membahas bagaimana al-Qur’an diturunkan hingga kepada Nabi Muhammad saw dan akhirnya kepada kita semua.
Secara garis besar, al-Qur’an diturunkan melalui dua proses. Pertama, Allah swt menurunkan al-Qur’an dari Lauh al-Mahfudz ke Baitul Izzah atau Langit Dunia. Keduai, Allah swt menurunkan al-Qur’an dari Baitul Izzah kepada Nabi Muhammad saw melalui perantara malaikat Jibril.
Di sinilah duduk perkaranya. Ternyata proses turunnya al-Qur’an memiliki dua tahapan.
Turunnya al-Qur’an dari Lauh al-Mahfudz ke Baitul Izzah
Turunnya al-Qur’an dari Lauh al-Mahfudz ke Baitul Izzah inilah yang disebut dengan peristiwa Lailatul Qadar. Pada peristiwa ini, Allah swt menurunkan kitab suci al-Qur’an secara sekaligus. Artinya, al-Qur’an secara lengkap telah disediakan oleh Allah swt.
Baca Juga: Bagaimana Meraih Lailatu Qodar, Simak Penjelasan Ustadz Afifi Abdul Wadud
Hal ini termaktub di dalam al-Qur’an sendiri. Al-Qur’an, dalam proses ini, menggunakan redaksi anzala (انزل). Setiap ada redaksi al-Qur’an yang berbicara mengenai proses turunnya al-Qur’an dan di dalamnya menggunakan redaksi anzala (انزل), berarti yang dibahas adalah peristiwa Lailatul Qadar.
Sebagai contoh, berikut beberapa ayat mengenai proses ini. Salah satu ayat yang menjelaskan turunnya al-Qur’an adalah QS. Al-Qadr/97: 1. Allah swt. berfirman:
اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ