Siapa Roehana Koeddoes yang Ditampikan Google Doodle hari Ini? Simak Kisahnya

- 8 November 2021, 20:31 WIB
Tangkapan layar desktop Google
Tangkapan layar desktop Google /Google/

SUDUTBATAM.COM - Google Doodle menampilkan ilustrasi sosok perempuan yang terlihat mengenakan penutup kepala "tikuluak tanduak"

Sosok itu adalah Roehana Koeddoes, jurnalis perempuan pertama Indonesia.

Roehana Koeddoes merupakan perempuan yang lahir di Provinsi Sumatera barat.

Tahun 2019 lalu, Pemerintah Indonesia menobatkan Roehana Koeddoes sebagai pahlawan nasional pada 7 November 2019 oleh Presiden Jokowi.

Baca Juga: Pemerintah Siapkan 466 Kaveling untuk Relokasi Pedagang di Batubesar

Dikutip Sudut Batam dari Pikiran Rakyat dengan judul "Mengenal Roehana Koeddoes, Jurnalis Perempuan Pertama Indonesia yang Ditampilkan Google Doodle Hari Ini"

Roehana Koeddoes, Lahir sebagai Siti Roehana di kota kecil Koto Gadang, Kecamatan Ampekkoto, Sumatera Barat.

Lahir pada tanggal 20 Desember 1884, dan Roehana Koeddoes wafat di usia 87 tahun pada 17 Agustus 1972.

Ia memiliki adik tiri bernama Soetan Sjahrir, tokoh yang juga memiliki peran penting pada pemerintahan Indonesia pada saat itu.

Baca Juga: 28 Titik di Batam Rawan Banjir, Pemko Sebar Alat Berat di Sejumlah Kecamatan

Soetan Sjahrir sendiri merupakan Perdana Menteri Indonesia yang pertama dan juga merupakan salah satu founding fathers Indonesia.

Roehana dibesarkan selama era ketika perempuan Indonesia pada umumnya tidak mendapat pendidikan formal dan sangat dibatasi.

Ia mengembangkan kecintaan terhadap membaca, dengan membaca berbagai literasi lokal dan berbagi berita lokal dengan teman-temannya pada usia tujuh tahun.

Pada tahun 1911, ia pun meresmikan kariernya di bidang pendidikan dengan mendirikan sekolah pertama di Indonesia yang khusus diperuntukkan bagi perempuan.

Baca Juga: Tidak Terdaftar di cekbansos.kemensos.go.id? Berikut Cara Usul dan Sanggah Data Penerima Bansos Kemensos

Didirikan di kota kelahirannya, sekolah Koeddoes memberdayakan perempuan melalui berbagai program, mulai dari pengajaran literasi bahasa Arab hingga moralitas.

Kemudian, dia memperluas pengaruhnya setelah pindah ke Bukittinggi dengan menjadi salah satu jurnalis perempuan pertama di Indonesia.

Di sini, ia mendirikan surat kabar perempuan pertama di Indonesia bernama "Soenting Melajoe". Sebagai yang pertama di Indonesia, di mana pemimpin redaksi, redaktur, dan penulisnya semuanya perempuan.

Publikasi ini juga secara langsung menginspirasi perkembangan beberapa surat kabar wanita Indonesia yang berpengaruh lainnya.

Baca Juga: Pendidikan Vokasi, Siapkan Pemuda Berdaya Saing

Sepanjang kariernya, melalui artikel yang ditulisnya, Reohana Koeddoes mendorong perempuan untuk membela kesetaraan dan melawan kolonialisme, dengan beberapa mencapai pengakuan nasional.

Berkat perjuangan yang dirintisnya, banyak yang menganggap perempuan dalam jurnalisme Indonesia lebih kritis dan berani dari sebelumnya.*** (Arman Muharam/Pikiran Rakyat).

Editor: Niken Nurfujitania

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah