World Expo 2020 Dubai, BP Batam Paparkan Potensi KEK Kesehatan Sekupang

- 11 November 2021, 22:05 WIB
Kepala Biro Humas, Promosi dan Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait
Kepala Biro Humas, Promosi dan Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait /Tangkapan Layar Zoom/BP Batam

SUDUTBATAM.COM - Badan Pengusahaan (BP) Batam memaparkan potensi Kewasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan Sekupang dalam kegiatan World Expo 2020 Dubai, Kamis 11 November 2021.

Kegiatan ini digelar secara hybrid, yaitu tatap muka bertempat di Indonesia Pavilion, Dubai dan daring melalui aplikasi Zoom.

Kegiatan ini menghadirkan Direktur Jenderal Ajman Free Zone (AFZ), Ali Abdulla bin Towaih Al Suwaidi; Presiden Urban Designers Asia-Pasific, Dian Rosnawati.

Kemudian, Wakil Ketua III tim Pelaksana Dewan Nasional KEK, Budi Santoso dan Kepala Biro Humas, Promosi dan Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait sebagai narasumber.

Baca Juga: Izin PT OVO Finance Indonesia Dicabut OJK, Samakah dengan Dompet Digital OVO? Berikut Penjelasannya

Webinar dibuka oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto melalui daring.

Airlangga mengatakan, sumber daya alam yang melimpah, tenaga kerja yang produktif, taraf pertumbuhan dan ekspansi pasar yang baik.

"Menjadi faktor penentu potensi perkembangan ekonomi Indonesia," kata Airlangga.

Pemerintah membentuk KEK dengan tujuan untuk menstimulasi pertumbuhan ekonomi, meningkatkan peluang investasi dan kegiatan industri, serta optimalisasi kegiatan ekspor-impor.

Hingga tahun 2021, terdapat 19 KEK yang tersebar di seluruh Indonesia, mulai dari manufaktur, pariwisata dan industri tersier lainnya.

Baca Juga: Dubes RI di Abu Dhabi Dukung Langkah BP Batam Kolaborasi dengan Investor United Arab Emirates

“KEK di Indonesia telah menawarkan beragam fasilitas tak terhingga untuk memudahkan para investor, berupa insentif fiskal dan nonfiskal. KEK sendiri merupakan salah satu proyek strategis nasional yang menjadi prioritas pemerintah Indonesia,” katanya.

Kepala Biro Humas, Promosi dan Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait membuka pemaparan mengenai KEK Kesehatan yang bertajuk Layanan Kesehatan Internasional Sekupang, Batam secara daring.

“Beberapa pasar potensial yang dimiliki KEK Kesehatan Batam beberapa diantaranya adalah, industri farmasi dengan nilai investasi Rp110 triliun dan industri peralatan medis dengan nilai investasi Rp49 triliun,” ujar Ariastuty.

Baca Juga: Ini Upaya TPID Kepri Kendalikan Inflasi November 2021

Berdasarkan data yang diperoleh dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI), masyarakat Indonesia telah menghabiskan Rp160 triliun per tahun atas biaya perawatan yang dilakukan di luar negeri, terutama di Singapura dan Malaysia.

“Batam akan menangkap peluang tersebut melalui KEK Kesehatan. Dengan luas lahan 44,5 hektar dan nilai investasi senilai USD215 juta BP Batam akan mengembangkan rumah sakit bertaraf internasional, farmasi dan peralatan medis, serta akomodasi,” katanya.

Selain itu, melalui kawasan Free Trade Zone (FTZ) dan KEK, dilengkapi insentif fiskal maupun nonfiskal, Batam menawarkan kemudahan untuk berinvestasi dengan pengembangan potensi mencakup wisata kebugaran, universitas kedokteran terbaik dan sistem manajemen kesehatan yang terpadu.

Baca Juga: Hasil Survei SnapCart, Ini E-Commerce Paling Banyak Diingat dan Digunakan di Indonesia

“KEK Layanan Kesehatan Internasional adalah yang pertama dan satu-satunya saat ini di Indonesia," ujarnya.

Dengan dukungan dari Menko Perekonomian RI serta Dewan Pengawas BP Batam, maka BP Batam berkomitmen untuk membantu proses investasi di Batam.

"Kami juga mengundang para investor untuk datang ke Batam dan menyaksikan langsung potensi Batam sebagai kawasan investasi yang bernilai tambah,” tutup Ariastuty.

Editor: Niken Nurfujitania


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah