SUDUTBATAM.COM - Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat atau NASA memiliki Teleskop luar angkasa yang bisa dikenal dengan Teleskop James Webb.
Sebelumnya Teleskop James Webb dikenal dengan Next Generation Space Telescope.
Teleskop James Webb merupakan observatorium angkasa yang dioptimalkan untuk pengamatan dalam spektrum inframerah dan merupakan pengganti dari Teleskop Hubble dan Teleskop Spitzer.
NASA meluncurkan Teleskop James Webb sejak Desember 2021 sebagai penerus Teleskop Luar Angkasa Hubble yang terkenal.
Baca Juga: 8 Rekomendasi Tempat Wisata Batam, Selain di Pulau Banyak Juga di Tengah Kota
Teleskop ini mampu melihat sampai bagian dalam atmosfer di planet yang jauh dan mengobservasi galaksi tertua di alam semesta menggunakan sistem lensa, filter dan prisma untuk mendeteksi sinyal dalam spektrum inframerah yang tidak terlihat mata manusia.
Dengan menggunakan inframerah, dapat mendeteksi sinyal samar dari bintang dan galaksi paling awal di alam semesta, dan untuk menembus awan debu padat yang menyelimuti pembentukan bintang dan planet.
Teleskop ini dapat melihat pada resolusi 0,1 detik busur, yang berarti bahwa hal itu bisa melihat satu sen dari jarak 24 mil (40 kilometer) jauhnya atau menonton pertandingan sepak bola dari jarak 340 mil (550 kilometer) jauhnya.
Teleskop James Webb ini berhasil memotret galaksi penuh warna dan memperlihatkan hal yang paling detail dari alam semesta.
Kumpulan foto lainnya yang ditangkap oleh Teleskop James Webb akan dirilis NASA dalam presentasi global pada Selasa.
"Gambar-gambar ini akan mengingatkan dunia bahwa Amerika bisa melakukan hal besar, dan mengingatkan rakyat Amerika - terutama anak-anak - bahwa tidak ada yang di luar kemampuan kita," ujar Presiden Biden. Presiden AS, Joe Biden, telah melihat gambar itu di Gedung Putih.
Baca Juga: Jadwal Kapal PELNI KM Dorolonda Bulan Juli 2022 dan Syarat Lengkap untuk Semua Rute
Gambar pertama Teleskop Luar Angkasa James Webb (JWST) senilai USD10 miliar atau sekitar Rp150 triliun.
Teleskop ini akan mengamati alam semesta, kendati memiliki dua tujuan. Pertama, memotret bintang pertama yang bersinar di alam semesta lebih dari 13,5 miliar tahun yang lalu.
Kedua, menyelidiki planet-planet yang jauh untuk melihat apakah mereka layak dihuni.