Dubes RI Promosikan Bali dan Kepri Kepada Jurnalis Cina

- 1 Desember 2021, 22:05 WIB
Duta Besar RI untuk Cina Djauhari Oratmangun bertemu awak media setempat dan mempromosikan pembukaan kembali pariwisata Bali, di Wisma Duta KBRI Beijing, Rabu 1 Desember 2021.
Duta Besar RI untuk Cina Djauhari Oratmangun bertemu awak media setempat dan mempromosikan pembukaan kembali pariwisata Bali, di Wisma Duta KBRI Beijing, Rabu 1 Desember 2021. /ANTARA/M. Irfan Ilmie

SUDUTBATAM.COM - Duta Besar RI untuk Cina Djauhari Oratmangun mempromosikan pariwisata Bali dan Kepulauan Riau kepada para jurnalis China dalam acara temu media di Beijing, Rabu 1 Desember 2021.

"Kami telah membuka lagi perbatasan. Pemerintah Indonesia tetap menjamin keberlanjutan upaya pencegahan COVID-19," kata Djauhari dikutip dari Antara.

Pemerintah Indonesia, kata Dubes, juga telah melaksanakan vaksinasi dan mendorong para pelaku industri pariwisata untuk mendapatkan sertifikat kebersihan, kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan.

Baca Juga: Dilarang Pesta Tahun Baru 2022 di Provinsi Kepri

"Dengan memperlonggar pembatasan ke Bali tersebut, pemerintah Indonesia berharap pemulihan sektor pariwisata," ujarnya dalam acara yang dihadiri sekitar 100 jurnalis Cina itu.

Djauhari menyebutkan ada 19 negara yang diizinkan membuka jalur penerbangan ke Bali dan Kepri, yakni Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Selandia Baru, Kuwait, Bahrain, Qatar, China, India, Jepang, Korea Selatan, Liechtenstein, Italia, Prancis, Portugal, Spanyol, Swedia, Polandia, Hungaria, dan Norwegia.

Indonesia memilih 19 negara tersebut karena tingkat positivitas Covdi-19 yang rendah.

"Semua wisatawan internasional hanya bisa memasuki wilayah Indonesia dari Bali dan Kepri," ujarnya.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Varian Omricon Ditemukan di Singapura, Kepri Lakukan Langkah Antisipasi

Namun, Djauhari mengaku dirinya menyadari tidak mudah bagi wisatawan Cina untuk bepergian ke luar negeri karena kebijakan ketat protokol kesehatan bagi siapa pun saat kembali ke Cina.

Selain tes PCR dan karantina sebelum terbang, otoritas kesehatan Cina juga mewajibkan karantina selama 56 hari bagi pelaku perjalanan internasional yang baru tiba di negara berpenduduk terbanyak di dunia itu.

"Jadi, kalau sudah sampai di Indonesia, jangan balik dulu. Puaskan, berlama-lama di Bali," kata Dubes berseloroh yang disambut tepukan tangan para jurnalis yang memadati Wisma Duta KBRI Beijing itu.

Dalam kesempatan itu Djauhari juga menyampaikan peningkatan hubungan kerja sama Indonesia dengan China di segala bidang, termasuk ekonomi, investasi, perdagangan, pendidikan, dan pertukaran budaya.***

Editor: Iwan Sahputra


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah