SUDUTBATAM.COM - Warga Kelurahan Bakalan Krajan, Kecamatan Sukun, Kota Malang, terpukul karena kondisi pandemi Covid-19 selama tiga tahun terakhir.
Sebagian besar warga bekerja di sektor informal seperti buruh industri, bangunan, pedagang, pengrajin kriya, dan lain sebagainya.
Salah satu sektor informal yang membuat warga memaksimalkan potensi desa mereka, yakni budidaya ikan nila.
Baca Juga:Jadwal dan Harga Tiket Horizon Ferry Singapura Batam via Tanah Merah - Harbour Bay
Mereka menciptakan inovasi Sentra Intensif Budidaya Ikan Nila Biofolk atau disebut Si Ikan Nila.
Kegiatan yang dilakukan yaitu mulai dari penyediaan bibit, kolam terpal, peralatan, proses media air, pakan, pendampingan selama masa budidaya hingga masa panen dan pengolahan pasca panen.
Pola kerja inovasi ini terintegrasi berbasis kewilayahan dan kelompok swadaya masyarakat dengan cara membangun sistem wirausaha dari hulu ke hilir.
Baca Juga:Jadwal dan Harga Tiket Horizon Ferry Singapura Batam via Tanah Merah - Harbour Bay
Wali Kota Malang, Sutiaji, mengatakan, inovasi ini mempunyai tujuan untuk ketahanan pangan, meningkatkan gizi keluarga, dan membuka peluang usaha baru yang berdampak meningkatkan kesejahteraan warga.
"Selain itu juga sarat manfaat non-materi seperti gotong royong karena inovasi ini berbasis pemberdayaan masyarakat dan keswadayaan wilayah,” ujar Sutiaji.